1.
Organ
Reproduksi Ternak Jantan
Organ reproduksi
jantan berfungsi sebagai tempat menghasilkan sperma (testis). Testis sendiri
adalah merupakan pabrik penghasilkan dua macam dua produk yaitu sel kelamin
jantan (spermatozoa) dan hormone (testeoteron). Testis terdiri dari saluran
buntu, yang disebut tibuli seminefiri yang bermuara ke rate testis, vas
efferentia dan berahir dalam epididymis. Dinding dalam tubuli tersebut dilapisi
oleh selapis sel-sel yang berbentuk bulat yang disebut spermatogonia. Diantara
sepermatogonia yang melapisi dinding tubuli semineperi adalah sel-sel yang
berbentuk langsing, Letak berselang selingdengan sepermatogonia dan mengarah
kelumen. Sel tersebut adalah sel sertoli penghasil hormone testoteron. Organ
kelamin pada jantan terdiri dari organ kelami perimer, sekunder, luar dan
kelenjar pelengkap. Organ-organ tersebut memiliki bentuk, ukuran dan fungsi
yang berbeda-beda.
1.1.
Organ
Reproduksi Ayam Jantan
Alat reproduksi ayam jantan
dibagi dalam tiga bagian utama, yaitu sepasang testis, sepasang saluran
deferens, dan kopulasi.
a.
Testis
Testis ayam jantan terletak
di rongga badan dekat tulang belakang, melekat pada bagian dorsal dari rongga
abdomen dan dibatasi oleh ligamentum mesorchium, berdekatan dengan aorta dan vena cavar, atau di belakang paru-paru bagian depan dari ginjal.
Meskipun dekat dengan rongga udara, temperatur testis selalu 41o - 43o C karena spermatogenesis (pembentukan sperma) akan
terjadi pada temperatur tersebut.
Testis ayam berbentuk biji
buah buncis dengan warna putih krem. Testis terbungkus oleh dua lapisan tipis
transparan, lapisan albugin yang lunak. Bagian dalam dari testid terdiri atas tubuli
seminiferi (85% – 95% dari volume
testis), yang merupakan tempat terjadinya spermatogenesis, dan jaringan
intertitial yang terdiri atas sel glanduler (sel Leydig) tempat disekresikannya
hormon steroid, androgen, dan testosteron. Besarnya testis tergantung pada
umur, strain, musim, dan pakan.
b.
Saluran Deferens
Saluran deferens dibagi
menjadi dua bagian, yaitu bagian atas yang merupakan muara sperma dari testis,
serta bagian bawah yang merupakan perpanjangan dari saluran epididimis dan
dinamakan saluran deferens.
Saluran deferens ini
akhirnya bermuara di kloaka pada daerah proktodeum yang berseberangan dengan
urodium dan koprodeum. Di dalam saluran deferens, sperma mengalami pemasakan
dan penyimpanan sebelum diejakulasikan. Pemasakan dan penyimpanan sperma
terjadi pada 65% bagian distal saluran deferens.
c.
Alat Kopulasi
Alat kopulasi pada ayam berupa papila (penis) yang
mengalami rudimenter, kecuali pada itik berbentuk spiral yang panjangnya 12-18
cm. Pada papila ini juga diproduksi cairan transparan yang bercampur dengan
sperma saat terjadinya kopulasi.